Laboratorium Virologi di Balai Besar Veteriner Maros (BBVet Maros) berfokus pada pengujian dan diagnosis penyakit hewan yang disebabkan oleh virus. Laboratorium ini dilengkapi dengan fasilitas dan teknologi terkini untuk memastikan hasil yang cepat, tepat, dan akurat.

Laboratorium Virologi BBVet Maros menawarkan berbagai layanan pengujian untuk mendeteksi berbagai penyakit virus pada hewan. Beberapa penyakit yang diuji di laboratorium ini antara lain Avian Influenza, Newcastle Disease, dan Rabies.

Penyakit Hewan yang Diuji

  1. Avian Influenza
    Avian Influenza, atau flu burung, adalah penyakit viral yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian massal pada unggas. Laboratorium Virologi BBVet Maros menggunakan metode Haemagglutination dan Haemagglutination Inhibition untuk mendeteksi keberadaan virus Avian Influenza.
  2. Newcastle Disease
    Newcastle Disease adalah penyakit viral yang sangat menular pada unggas yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Untuk mendeteksi penyakit ini, laboratorium menggunakan metode Haemagglutination dan Haemagglutination Inhibition, serta inokulasi pada Telur Ayam Berembrio (TAB).
  3. Rabies
    Rabies adalah penyakit viral yang fatal dan dapat menular dari hewan ke manusia. Untuk mendeteksi rabies, laboratorium menggunakan beberapa metode pengujian, termasuk ELISA Antibodi, Fluorescent Antibody Test (FAT), Pewarnaan Sellers, dan metode biologis.

Metode Pengujian

Laboratorium Virologi BBVet Maros menggunakan berbagai metode pengujian untuk memastikan deteksi yang akurat dan andal:

  • Haemagglutination – Haemagglutination Inhibition (HI)
    Metode ini digunakan untuk mendeteksi virus Avian Influenza dan Newcastle Disease. Haemagglutination mengukur kemampuan virus untuk mengaglutinasi sel darah merah, sedangkan Haemagglutination Inhibition mengukur kemampuan serum untuk menghambat aglutinasi ini, menunjukkan adanya antibodi spesifik terhadap virus.
  • Inokulasi TAB (Telur Ayam Berembrio)
    Metode ini melibatkan inokulasi virus ke dalam telur ayam berembrio untuk mendeteksi dan mengisolasi virus, khususnya untuk Newcastle Disease.
  • ELISA Antibodi
    ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap virus rabies dalam serum hewan. Metode ini cepat dan sensitif, memungkinkan deteksi dini infeksi rabies.
  • FAT (Fluorescent Antibody Test)
    FAT digunakan untuk mendeteksi antigen virus rabies langsung dari jaringan otak hewan yang diduga terinfeksi. Metode ini menggunakan antibodi berlabel fluoresen yang akan mengikat antigen virus, memungkinkan deteksi visual di bawah mikroskop fluoresen.
  • Pewarnaan Sellers
    Pewarnaan Sellers adalah teknik pewarnaan histologis yang digunakan untuk mendeteksi inklusi eosinofilik dalam neuron yang terinfeksi virus rabies, membantu dalam diagnosis histopatologis.
  • Metode Biologis
    Metode ini melibatkan inokulasi bahan yang diduga mengandung virus ke hewan percobaan untuk mengamati gejala klinis dan memastikan keberadaan virus rabies.

Daftar Uji

Nama UjiTarget UjiMetode UjiTarif UjiStatus Akreditasi
African Swine Fever (ASF) ELISA AbAfrican Swine Fever (ASF)ELISA antibodi80000belum terakreditasi
African Swine Fever (ASF) ELISA AgAfrican Swine Fever (ASF)ELISA antigen100000belum terakreditasi
AI H5 (2.1.3) HA-HIAI subtipe H5 clade 2.1.3Haemagglutination – Haemagglutination Inhibition (HA-HI) Test7500belum terakreditasi
AI H5 (2.1.3) IsolasiAI subtipe H5 clade 2.1.3Inokulasi TAB150000belum terakreditasi
AI H5 (2.3.2) HA-HIAI subtipe H5 clade 2.3.2Haemagglutination – Haemagglutination Inhibition (HA-HI) Test7500belum terakreditasi
AI H5 (2.3.2) IsolasiAI subtipe H5 clade 2.3.2Inokulasi TAB150000belum terakreditasi
AI H9 HA-HIH9Haemagglutination – Haemagglutination Inhibition (HA-HI) Test7500belum terakreditasi
AI H9 IsolasiH9Inokulasi TAB150000belum terakreditasi
Classical Swine Fever (CSF) ELISA AbClassical Swine Fever (CSF)ELISA antibodi80000terakreditasi
Classical Swine Fever (CSF) ELISA AgClassical Swine Fever (CSF)ELISA antigen100000belum terakreditasi
Lumpy Skin Disease (LSD) Elisa AbLumpy Skin Disease (LSD)ELISA antibodi80000belum terakreditasi
Newcastle Disease (ND) HA-HINewcastle Disease Virus (NDV)Haemagglutination – Haemagglutination Inhibition (HA-HI) Test7500terakreditasi
Newcastle Disease (ND) IsolasiNewcastle Disease Virus (NDV)Inokulasi TAB150000belum terakreditasi
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) NSP ELISA AbPMKELISA antibodi80000belum terakreditasi
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) SP Serotipe A ELISA AbPMK SP Serotipe AELISA antibodi80000belum terakreditasi
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) SP Serotipe O ELISA AbPMK SP Serotipe OELISA antibodi80000belum terakreditasi
Porcine Respiratory and Reproductive Syndrome (PRRS) ELISA AbPorcine reproductive and respiratory syndrome (PRRS)ELISA antibodi80000belum terakreditasi
Rabies ELISA AbRabiesELISA antibodi80000terakreditasi
Rabies FATRabiesFAT (Fluorescent Antibody Test)140000terakreditasi
Rabies Pewarnaan Seller’sRabiesUji Pewarnaan Seller’s (Seller’s Staining Test/SST)32000terakreditasi
Rabies Uji BiologisRabiesBiologis50000belum terakreditasi

Tim Ahli

Laboratorium Virologi BBVet Maros didukung oleh tim ahli yang berpengalaman dalam bidang virologi veteriner. Tim kami terdiri dari medik veteriner dan paramedik veteriner yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tinggi dalam melakukan pengujian virologi.

Komitmen terhadap Kualitas

Laboratorium Virologi BBVet Maros berkomitmen untuk memberikan layanan pengujian yang berkualitas tinggi. Kami memastikan setiap pengujian dilakukan sesuai dengan SOP yang ketat dan menggunakan peralatan yang terkalibrasi dengan baik.